Malang (7/12/23) – PAKAR PETISI (Panen Karya Kreativitas Pengembangan Diri Mahasiswa) digelar oleh offering A21 sebagai puncak dari kegiatan pembelajaran mata kuliah Simulasi Pembelajaran.

 Serangkaian kegiatan tentunya dikemas sedemikian rupa oleh panitia penyelenggara, yang tak lain tak bukan adalah mahasiswa offering A21 Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS),  Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pada kegiatan kali ini, ditampilkan tiga karya pelatihan terbaik dari offering A21 ini. 

 “Yang dilakukan adalah yang utama menampilkan 3 karya pelatihan terbaik yaitu pelatihan bahasa isyarat, sosialisasi green campus dan juga pelatihan power point morth. Selain itu juga terdapat penampilan-penampilan bakat dari teman-teman offering A21, seperti membacakan puisi dan menyanyi.” Ungkap Galih Jakti selaku ketua pelaksana kegiatan PAKAR PETISI.

Kegiatan kali ini tentunya selain diperuntukkan pada mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Sekolah, tentunya terbuka juga untuk umum. Terlihat antusias peserta yang mengikuti kegiatan ini dibuktikan dengan terhitung ada 50 mahasiswa dari berbagai jurusan yang menghadiri kegiatan PAKAR PETISI ini di Outdoor Learning Space. 

“Kegiatan ini menarik dan saya cukup puas  karena dalam satu kegiatan terdapat beberapa section yang bisa diikuti oleh audience. Ada section belajar bahasa isyarat, green campus dan lain lain. Hal ini sangat bermanfaat,  karena audience tidak cuman dapat satu ilmu tapi bisa lebih. Jadi yaa ga rugi juga dapat ilmu yg banyak. Ada hiburan juga, jadi ya ga boring boring amat.” Ujar Anisa Fidela mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Inggris yang mengikuti kegiatan PAKAR PETISI ini. 

Selain itu pada kegiatan kali ini, tentunya dihadiri juga oleh dosen pengampu mata kuliah Simulasi Pembelajaran, Dr. Ahmad, S.Pd., M.Pd. dan praktisi PLS yaitu Bapak Ahmad Baidowi, S.T., M.Pd. sebagai Dewan penasehat forum PKBM provinsi Jawa Timur, Forum Tutor ASTINA sekaligus Direktur PKBM Mandiri Sejahtera.

Beliau sangat mengapresiasi kinerja offering A21 dalam berkegiatan kali ini. Kegiatan PAKAR PETISI ini bukan hanya sekedar teori, melainkan implementasi langsung dari mahasiswa yang mengedepankan dari, oleh, dan untuk mahasiswa itu sendiri.

  “Saya pribadi sebagai pengampu mata kuliah ini, sangat apresiatif dengan ide bagus teman-teman yang dari, oleh, dan untuk mahasiswa, karena mahasiswa itu ada talenta yang harus di ungkap. Kemudian dengan adanya mata kuliah Simulasi Pembelajaran ini bukan hanya sekedar teori, tapi bisa diimplementasikan, nah jadi teman-teman juga merasakan dampak dari bagaimana teman-teman melakukan pelatihan, seminar, atau lokakarya, itu akan membekas, bahkan nantinya kedepannya akan mengembangkan program-program serupa, oleh karena itu ini merupakan langkah awal, tentu harus bekerja bersama supaya karya seperti ini bisa berjalan.” Ucap Ahmad selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Simulasi Pembelajaran. 

 Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Ahmad Baidowi, S.T., M.Pd. Dalam menjalankan kegiatan, perlu adanya focusing, karena hal tersebut merupakan kunci kebermaknaan sebagai langkah awal dalam mencapai goals yang akan dipergunakan sebagai bekal terjun ke masyarakat kelak.

“Bagus, apresiatif sekali saya, meskipun ada beberapa hal yang perlu perbaikan, jadi menurut saya kata kunci kebermaknaan menjadi sebuah awalan untuk membuat acara seperti ini, sehingga focusing yang lebih itu diperlukan. Coba makin difokuskan apa yang nantinya dijadikan goals, sehingga disitu ada kategori produktif yang bisa dicapai, karena nanti yang pasti saat selesai belajar akan terjun ke masyarakat, karena orang-orang dewasa itu sukanya produktif dan ada kebermaknaan, yang ngasilin, nah ngasilin itu tentunya focusing nya harus pas. Mungkin goals nya aja yang perlu sedikit dipoles, kalo menurut saya, tapi prinsip sudah oke.” Tutur Ahmad Baedowi.

 Dari kegiatan ini tentunya diharapkan banyak bermanfaat bagi orang lain tentunya. Dan harapan lainnya kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan, tidak hanya berhenti pada kegiatan kali ini saja.

 “Semoga kegiatan panen karya tidak hanya berjalan sekarang saja, mungkin di kemudian hari semua teman-teman dapat membuat kegiatan-kegiatan yang tentunya lebih menarik dan bermanfaat bagi orang banyak, karena sebaik-baiknya  orang adalah yang bermanfaat bagi sesama. Oleh karena itu saya berharap kepada teman-teman semua untuk di kemudian hari dapat menciptakan dan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.” Ucap Galih.

Harapan lain dari kegiatan ini adalah diharapkan kegiatan semacam ini bisa terus dilanjutkan agar dapat menggali income feneral dari keberlangsungan kegiatan tersebut, bisa membantu meringankan biaya hidup dan UKT (Uang Kuliah Tunggal) mahasiswa.

“Harapannya saya kira agar mahasiswa lebih solid lagi, karya ini bukan hanya untuk tugas mata kuliah, tapi ini juga menjadi sumber ekonomi. Kalian melakukan pelatihan-pelatihan ini agar mendapatkan income general, untuk bayar kuliah, untuk aktivitas kebutuhan hidup, artinya hal seperti ini perlu dilakukan, tidak hanya di mata kuliah tetapi juga harus dilanjutkan juga di luarnya, ini sebagai modal nanti kembali ke masyarakat.” Ungkap Ahmad. 

Pendidikan Luar Sekolah perlu capaian ke semua bidang keilmuan, dan kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan dengan disiplin ilmu.

 “Saya pikir perlu diteruskan, perlu dilanjut dengan disiplin ilmu yang lebih melebar, karena kehidupan tidak hanya parsial, dan PLS itu sebenarnya adalah rajanya ilmu, karena ilmu PLS itu semua ada, ilmu tentang manusia, ilmu menggerakkan manusia. PLS itu perlu ada capaian yang lebih ke semua keilmuan, sehingga lintas ilmu menjadi penting. Hal ini bisa diperkuat lagi dengan lintas keilmuan, bisa lintas jurusan, atau fakultas, atau bahkan kelasnya universitas, yang mungkin dilakukan secara rutin, secara dievaluasi secara berkala. Saya pikir menjadi menarik jika kegiatan seperti ini diadakan secara berkala kedepannya, menjadi kegiatan tetap, dan disini PLS lah yang memfasilitasinya.” Ungkap Ahmad Baedowi.